Phimosis, baby!

Apa sih phimosis itu? Phimosis adalah kondisi dimana ujung kulit luar penis atau kulup menyempit sehingga tidak dapat ditarik. Normalnya kulit ujung penis itu dapat ditarik sehingga terbuka dan dapat terlihat kepala penisnya.

So, why am i talking dirty about penis? No no no, ini bukan jorok yaaa... it happened to my baby. Mungkin udah banyak orang tau tentang ini tapi saya sendiri baru tau ini karena terjadi sama anak. I mean how in the world can I not know this?! uhh..Okay, so the story goes like this....

Waktu itu dia baru brojol ke dunia. Saya lagi capek2nya dong, tapi bahagia ngeliat si baby yang ada disamping saya.Keesokan harinya dia nangis2 terus (biasalah bayi), tapi namanya kita baru, masih buta tuli, ga tau harus ngapain,tiba2 suami bilang " mungkin popoknya basah kali" padahal si pake pampers. Dibukalah itu pampers sama suami, dan pas diliat ada warna merah-orange di pampersnya. Saya takut dong, tp saya tunggu sampe beberapa kali ganti pampers, dan ternyata masih tetap ada warna itu baik pekat, memudar, banyak, sedikit di setiap ganti pampersnya. Waktu itu ujung penisnya juga sempat berwarna merah. Anehnya, yang ngubek2 (mandiin,gantiin pampers dsb maksudnya) ni bocah kan bidan2 itu, tp kok gada yang noticed ini. Jadilah saya bilang ke bidan, dan katanya akan ditanyain ke dokter. Oke... Besok paginya pas si bidan (bidan yang berbeda) mau mandiin bayi, saya tanya apa udah disampaikan ke dsa, nah si bidan ini dengan sotoynya bilang itu gapapa cuma sisa sisa apa gitu (lupa tepatnya dia bilang apa). Tetep ga percaya. Sorenya pas udah mau pulang ketemu dsa dan beliau nyuruh cek lab urinnya. Pas udah di rumah tu warna ilang, eehh tp abis tu ada lagi besoknya. Datang tak dijemput pulang tak diantar lah ni penyakit. Galaaauuuu maksimum saya, mana lagi baby blues sgala. Panjanglah kalo cerita drama ini.

Fast forward ke hasil cek lab yang menyatakan ada darah di urin dan positif bakteri maka dsa memberi cefixime sirup skalian dirujuk ke spesialis urologi untuk diobservasi lebih lanjut. Hhhh..rasanya bak dunia mau runtuh, takuuuuuttt banget kalo dia kenapanapa,  takut kalo harus disunat di usianya yang belum juga 1 bulan, masih kecil dan ringkih banget menurut saya. Dan ya, dokter urologi  mendiagnosa infeksi sal. kemih karena phimosis. Obatnya disuruh untuk dilanjutkan sampai seminggu. Beliau bilang kemungkinan infeksi akan berulang kalau phimosis tidak diatasi, sunat merupakan salah satu jalan kalau orangtuanya cukup tega. Yah, saya tidak tega, tidak sanggup, kasian dia masih terlalu kecil."Gapapa bu, yang baru 3 minggu sudah saya sunat juga ada. Tenang aja bu, lanjutkan saja obatnya dulu baru kita liat selanjutnya"  jawabnya dengan santai.

Setelah seminggu, hasil cek urin sudah bersih dari darah dan bakteri. Alhamdulillah dalam batin saya, tinggal urusan phimosisnya ini. Dokter urologi kemudian melakukan tindakan pembukaan kulup secara manual. Entah apa yang dilakukannya dengan beberapa peralatan medis itu, yang jelas saya lihat ada semacam gunting. Namun saya segera keluar karena tidak sanggup untuk melihat, biar suami saja yang di dalam. Sambil berkeringat, degdegan, berdoa,keliling rumah sakit, saya menunggu. Ga lama kemudian suster membawa anak saya keluar dia bilang "sudah bu, ini disusukan dulu anaknya, dia haus nyari nyari terus" ahh alhamdulillah udah selesai meskipun pada saat itu saya masih belum bisa menyusui langsung, saya hanya mendekapnya erat menenangkan dia yang lagi nangis sambil berkata dalam hati "seandainya aku bisa menyusuimu nak". Lalu dokter berpesan pada suami saya untuk selalu membuka atau meregangkan kulupnya setiap habis ganti popok. "Kita lihat sebulan dua bulan kemudian apakah terjadi infeksi lagi atau tidak, harusnya sih tidak. tapi kalu infeksi lagi berarti memang harus disunat" tutupnya dengan senyuman.

Alhamdulillah sampai 9 bulan ini tidak ada infeksi lagi. Lubang kulupnyapun membuka dengan baik, karena kita selalu meregangkannya setiap ganti popok sampai sekarang. Mudahan seterusnya tetap sehat dan dia bisa disunat sesuai usia dan waktunya kelak. Amien. Love u...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soto Seger Hj. Fatimah, Boyolali

Product Review: The Body Shop Born Lippy Lip Balm Passion Berry

Baby Stuff: Mamy Poko Extra Dry vs Pampers Active Baby