Tengkleng Gajah, Jogja
Lama banget deh nggak mampir ke blog sendiri dan tetiba nge-klik blog sendiri sambil nostalgia ke waktu-waktu dalam setiap ceritaku. Jadi senyum - senyum sendiri. Hehe. Ok, now I really don't know what to start but since I'm still in Jogja then I should do some reviews about things in Jogja. First of all.. Goshh.. Jogja is really crowded now and the traffic has gone nuts. Well anyway.. Lets get into the review. Sekarang aku mau review Tengkleng Gajah yang konon hits banget di Jogja. Setiap kali lewat ini warung rame banget. Alamatnya di Jakal km 9,3 Minomartani, just google it. Gampang aja kok. Pinggir jalan, kelihatan tulisan "Tengkleng Gajah No. 1 di Dunia" haha. Nah akhirnya kesampaian juga nyoba kesitu.
Pertama masuk kayanya penuh tapi Alhamdulillah ada tempat kosong. Parkirannya juga cukup besar, jadi nggak parkir pinggir jalan yang bikin ganggu lalu lintas. Ketika masuk ke warung, langsung tercium semerbak aroma kambing dari dapurnya.. (Is that even a goat? I really dont know tengkleng tuh dari kambing or sapi, but the smell tho..) Dan agak kurang gimana gitu karena pas lewat keliatan tuh dapurnya sebelahan sama wc. Tapi yah itu hanya pendapat dan perasaan saya sajah.. Hehe.
Ada beberapa menu pertengklengan ini. Kemarin lupa nggak motret menu tapi kurang lebihnya ada tengkleng gajah, tengkleng gajah di tongseng, tengkleng gajah di goreng, sate. Harganyapun nggak bikin kantong bolong. Rata-rata harganya 30 ribu dan nasi 5 ribu. Untuk nasinya ambil sendiri jadi terserah mau banyak atau sedikit atau bahkan tambah lagi. Karena baru pertama langsung pesan yang original aja, tengkleng gajah dan minum jeruk panas.
Ketika minuman datang, agak bingung juga kok warnanya bukan kuning tapi bening. Ternyata jeruknya jeruk nipis.. Ahh gagal paham deh eike. Nah, kemudian tengkleng gajahnya datang. Porsi tengklengnya banyak. Karena belum pernah makan tengkleng sebelumnya jadi nggak bisa komparasi juga sih yang dimaksud ke-gajahannya gimana. Kuahnya kuning bening ada irisan cabe rawit ijo nya. Rasanya... Mmmm sedaaap...gurih...pedes pedes segeerr karena kuahnya bening bukan yang bersantan seperti tongseng. Dagingnya empuk, lepas dengan sukarela. Hehe. Tapi anehnya di meja nggak ada tisu secara makan tengkleng kan pake tangan. Minta tisu juga nggak ada. Hhh cape deh... Tapi yah ada wastafel sih buat cuci tangan.
So... For anyone visiting Jogja, this Tengkleng Gajah is a must try. 😋
Komentar
Posting Komentar